
Konawe Utara/JS -Pada 15 Agustus 2025, Deru mesin excavator memecah keheningan pagi di Desa Mandiodo, Kec Molawe, Kab Konawe Utara. Bukan suara yang biasa terdengar di tepi pantai, namun hari itu, suara itu menjadi simbol harapan. Satu unit excavator bantuan dari PT.Sumber Bumi Putra (SBP) tiba untuk membantu warga melawan abrasi yang telah menggerus tanag, rumah dan kenangan mereka.
Selama tiga tahun terakhir, ombak menggila telah memakan garis pantai sejauh 80 meter. Kebun kelapa hilang lapangan tempat anak-anak bermain kini menjadi lautan. "Kami sudah pasrah, tapi sekarang setidaknya ada alat untuk melawan," kata Ilyas Manang, Kepala Desa Mandiodo, matanya menerawang ke arah garis yang kian dekat.
SPV General Affair (GA) PT.Sumber Bumi Putra, Imran s, mengatakan bantuan ini adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap kelestarian Desa Mandiodo dan masyarakat yang terkena dampak. "Abrasi adalah musuh bersama. Excavator ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan tanggul darurat dan mengurangi risiko kerusakan lebih lanjut,"ujarnya.
Bagi warga, kedatangan excavator ini seperti datangnya bala bantuan di Medan perang. Kayu-kayu dan tumpukan pasir mulai di susun, membentuk barikade melawan ombak yang tak kenal lelah. Namun mereka tahu, perjuangan belum selsai, mangrove harus di tanam, dan perlindungan jangka panjang harus di bangun
Masyarakat menaruh harapan penuh kepada pemerintah daerah agar sekiranya bisa dibuatkan tanggul secara permanen Agar masyarakat terhindar dari ancaman abrasi pantai yang bisa merenggut nyawa.
Di bawah langit sore yang merah, anak-anak kembali berlari di tepi pantai, meski garis laut kini jauh lebih dekat. Bagi mereka, suara mesin alat berat yang menderu hari itu bukan sekedar pekerjaan, itu adalah irama dari harapan baru. (Red)
0 Komentar