Ketua BNM Wajo Desak Pemerintah dan Penegak Hukum Tingkatkan Sensitivitas dan Pengawasan Peredaran Narkotika

WAJO/JS--Kamis 20/11/2025, Ketua Brantas Narkotika Maksiat (BNM) Kabupaten Wajo, Muhammad Aris, SH., MH., kembali mengingatkan pemerintah daerah serta aparat penegak hukum untuk tidak lengah dalam menghadapi ancaman peredaran narkotika. Ia menilai bahwa dinamika kasus narkotika di berbagai daerah harus menjadi alarm serius bagi Kabupaten Wajo untuk memperkuat kewaspadaan lebih dini.


Menurut Aris, upaya pencegahan selama ini masih perlu ditingkatkan, terutama dalam pengawasan di titik-titik rawan serta penindakan terhadap jaringan yang memanfaatkan lemahnya kontrol sosial. Ia menegaskan bahwa pemerintah dan aparat penegak hukum harus lebih peka, responsif, dan memperkuat koordinasi lintas sektor.


“Peredaran narkotika tidak mengenal ruang dan waktu. Jika pemerintah dan aparat kurang sensitif, maka dampaknya akan langsung dirasakan oleh generasi muda. Kita tidak boleh menunggu kejadian besar baru bertindak,” tegas Aris.


Ia juga menambahkan bahwa Wajo dikenal sebagai daerah religius, dengan nilai-nilai keagamaan dan integritas yang telah diperjuangkan oleh para leluhur. “Kita tidak ingin nama baik Wajo yang selama ini dijaga oleh leluhur kita dirusak oleh segelintir oknum yang bermain-main dengan narkotika,” ujarnya.


Sebagai bentuk komitmen nyata, Aris menyampaikan rencana untuk membentuk jaringan di setiap titik strategis di seluruh wilayah Wajo. Jaringan ini akan berfungsi untuk memperkuat kedekatan BNM dengan masyarakat serta memaksimalkan sinergi dengan aparat penegak hukum. Kehadiran jaringan tersebut diharapkan dapat mempercepat deteksi dini serta memudahkan pelaporan aktivitas mencurigakan.


Dalam upaya membentengi generasi muda dari bahaya narkoba, BNM Wajo juga mengagendakan program Curhat Pelajar Indonesia (CPI) yang akan dilaksanakan di seluruh desa se-Kabupaten Wajo menjelang Ramadan. Program ini mencakup Pelatihan Sholat Tasbih serta sosialisasi anti narkoba yang memberi edukasi tentang bahaya penyalahgunaan narkotika dan langkah pencegahannya.


Untuk memperluas jangkauan informasi, Aris menegaskan bahwa BNM Wajo akan menggandeng media online, cetak, dan televisi dalam setiap kegiatan sebagai bentuk transparansi dan edukasi berkelanjutan kepada masyarakat.


Aris berharap seluruh pihak—pemerintah, aparat penegak hukum, tokoh masyarakat, institusi pendidikan, serta media—bersatu menjaga Wajo agar tetap menjadi daerah yang aman, religius, dan bebas narkotika. (Sofyan)

0 Komentar